CB Magazine »
Berita Buruh
,
News
»
Sumarni Buruh Sukabumi yang Tewas di Toilet
Sumarni Buruh Sukabumi yang Tewas di Toilet
Posted by Read1News on Saturday, April 30, 2016 |
Berita Buruh,
News
Read1News – Pihak keluarga dari buruh yang tewas di
dalam toilet pabrik rambut palsu PT Nina Venus Indonusa 2, menyatakan jika
Sumarni Lidiawati (44) berangkat kerja pada Kamis (28/4) sore, dalam keadaan
sehat serta tidak menunjukkan tanda-tanda sakit.
Mendengar kabar Sumarni tewas keesokan harinya, Jumat (29/4),
suami dan kedua anaknya sangat terguncang tak percaya.
“Saat berangkat biasa saja tidak mengeluhkan apa pun. Sehat,”
kata sang suami, Jajat Dorus (36), ditemui di rumahnya, Kampung Pasirkolotok RT
04/12 Kelurahan Cibadak Kecamatan Cibadak, senin (2/5).
Meninggalnya Sumarni menjadi duka mendalam serta pukulan bagi
keluarga, karena selama ini almarhum menjadi tulang punggung keluarga. Adapun
Jajat, meski sebagai kepala keluarga namun dia mengaku menderita sakit sehingga
tidak bisa kerja berat.
“Saya juga sakit-sakitan. Kalaupun kerja hanya serabutan biasa,”
jelasnya.
Jajat menuturkan, Sumarni bekerja di pabrik PT Nina Venus
Indonusa 2 setelah habis kontrak kerjanya dengan pabrik garmen yang masih sama
berada di Kecamatan Parungkuda.
Kebutuhan hidup menjadi alasan Sumarni menjadi buruh. Karena
selain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, juga ada beban biaya pendidikan
kedua anaknya yang masih duduk di bangku kuliah dan sekolah dasar.
Sedangkan, di balik kematian
Sumarni menjadi tanda tanya, pihak keluarga menyerahkan semuanya kepada
kepolisian.
“Kejadian ini sudah diserahkan kepada kepolisian,” lirihnya.
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Dini Sutiasih
mengungkapkan, meninggalnya seorang buruh wanita menjadi duka mendalam bagi
buruh tepat di May Day. Karena itu, ia berharap peringatan buruh bukan hanya
seremonial belaka. Tetapi juga ada perbaikan kesejahteraan serta perhatian
hak-hak buruh.
“Kami atas nama DPRD Kabupaten Sukabumi turut berduka cita atas
meninggalnya buruh pabrik tersebut, mudah-mudahan amal baiknya diterima oleh
Allah SWT. Mengenai meninggalnya buruh, kepada perusahaan yang mempekerjakannya
agar memberikan hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
misalnya santuan kematiannya, biaya pemakaman, dan santuan berkala agar segera
diselesaikan,” desaknya.
Dini menegaskan, kasus ini harus menjadi perhatian, bahwa
perusahaan harus bertanggung jawab kepada buruhnya dari sehat hingga
meninggalnya.
“Kepada semua pihak yang berkepentingan agar memperhatikan
hak-hak buruh baik pada saat sehat, sakit maupun meninggal dunia termasuk
hak-hak lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI)
Sukabumi menggelar dialog publik memperingati Hari Buruh Internasional atau May
Day, Minggu (1/5), di Halaman UDKP Kecamatan Cicurug.
Acara dialog yang mengangkat
tema ”Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian Sudahkah Melindungi Kaum Pekerja”,
diikuti puluhan anggota OPSI.
Hadir sebagai pembicara, Kepala Cabang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Suharto, Kepala Cabang BPJS Kesehatan,
Eva Atrmiroseva serta pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, Neneng
Nurfarida.
President OPSI Saeful Tavip menuturkan, tema yang diambil dalam
dialog publik ini menyesuaikan dengan persoalan saat ini dimana buruh hanya
mengerti mengenai jaminan hari tua (JHT) serta jaminan kesehatan.
Padahal, ada jaminan kecelakaan kerja dan kematian. Melalui
forum tersebut, hal-hal tersebut dibedah sehingga ketika buruh mengalami
kecelakaan kerja jaminan apa yang diperoleh.
“Dengan dialog publik ini suatu forum untuk kita menggali
informasi tentang jaminan-jaminan sosial, yang utama adalah jaminan kecelakaan
dan kematian yang selama ini isunya kurang seksi. Kecelakaan kerja itu saya
pikir cukup tinggi di wilayah Kabupaten Sukabumi dan pabrik-pabrik yang
mempekerjakan buruhnya mengalami kecelakaan kerja tidak mendapatkan pelayanan
yang sebagaimana mestinya. Inilah yang kita coba bedah dan eksplorasi apa sih
yang didapat ketika buruh mengalami kecelakaan kerja,” jelasnya.
Tavip menuturkan, dalam
pelaksanaan dialog publik ini di samping mengulas tentang JKK dan JKM,
pembicara juga menjelaskan segala hal yang menyangkut kepada jaminan kesehatan
karena menjadi kebutuhan mendasar manusia.
“Dialog publik ini sangat informatif sehingga banyak informasi
kita dapat di sini yang selama ini kita tidak tahu dan itulah gunanya forum ini
memberikan informasi yang bermanfaat untuk kaum pekerja,” ujarnya.
Di samping dialog publik, OPSI juga mengadakan serangkaian acara
lain memperingati Hari Buruh yaitu senam dan donor darah. Peringatan Hari Buruh
dengan kemasan berbeda itu merupakan agenda rutin setiap tahun.
“Kita ingin menunjukkan kepada publik bahwa serikat pekerja itu
bisa juga berbuat sesuatu yang lebih bermanfaat untuk kepentingan orang
banyak,” tukasnya.
sumber : http://jabar.pojoksatu.id/
Berita Populer
-
Read1News- Berlangsung di bawah panasnya matahari , semua team dari kelas yang dipertandingkan di Yamaha Sunday Race (YSR) 2016 se...
-
Read1News- Kini zaman sudah terlalu canggih, apapun bisa dilakukan hanya dengan menekan tombol. Teknologi itu juga bagian dari prostitu...
-
Read1News - Ada pemandangan yang berbeda pada hari minggu tanggal 17 April 2016 kemarin. Dimana diadakan nya pelantikan pengurus DPC F-KUH...
-
Read1News - Peringatan hari buruh sedunia di gelar dengan aksi damai Serikat Pekerja Nasiona di tengah tengah banyaknya Jumlah tenaga ...
-
Kim Kardashian Sanggup Ngeseks Hingga Ratusan Kali/ Daily Read1News - Selain memiliki tubuh seksi Kim Kardashian ternyata doyan ban...
-
GaspolTrading- Bitcoin tidak akan menjadi mata uang global yang utama, tetapi hal ini akan memaksa seluruh dunia untuk mengejar apa yang...
-
Read1News - Penetapan UMK Provinsi Jawabarat oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau yang di kenal dengan sapaan Aher pada hari Seni...
-
Read1News – Pihak keluarga dari buruh yang tewas di dalam toilet pabrik rambut palsu PT Nina Venus Indonusa 2, menyatakan jika Sum...
-
Read1News- Buronan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Samadikun Hartono ditangkap di China. Pemilik dan mantan Komisaris Ut...
-
IBE Lady Biker Indonesia Yang Sampai Ke Nol Kilometer


No comments: